Jumat, 05 Juli 2013

Jawaban soal Ethics and Governance Scandals


Ethics and Governance Scandals
1.      Do you think that the events recorded in this chapter are isolated instances of business malfeasance, or are they systemic through the business world?
2.      The events recorded in this chapter have given rise to legislative reforms concerning executives, directors, and accountants are to behave. Is this a case of too little legislation being enacted too late to prevent additional business fiascos?
3.      Is there anything else that can be done to curtail this sort of egregious business behavior other than legislation?
4.      Many cases of financial malfeasance involve misrepresentation to mislead boards of directors and/or investors. Identify the instances of misrepresentation in the Enron, Arthur Anderson, and WorldCom cases discussed in this chapter. Who was to benefit, and who was being misled?
5.      Use the Jennings “seven sign” framework to analyze the Enron and WorldCom cases in this chapter?
6.      Rank the worst three villains in the film wall street: money never sleeps (2010). Explain your taking?
7.      In each case discussed at some length in this chapter-Enron, Arthur Andersen, WorldCom, and Bernie Madoff-the problems were known to Whistle-Blowers should those Whistle-Blowers each have made more effort to be heard? How?      
Jawaban:
1.      Iya, contoh kasus yang ada di dalam bab ini merupakan praktek penyimpangan dari bisnis dimana pihak manajemen dari perusahaan-perusahaan besar di Amerika telah melakukan berbagai macam pelanggaran praktik bisnis yang tidak sehat dan keluar dari prinsip good corporate governance. Akhirnya perusahaan tersebut harus menuai suatu kehancuran yang tragis dengan meninggalkan hutang milyaran dolar  dan menyisakan implikasi negatif bagi banyak pihak, terutama karyawan perusahaan yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact). Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan meluncurnya harga saham berbagai perusahaaan di bursa efek.

2.      Iya, kasus yang terjadi di perusahaan-perusahaan besar di Amerika terjadi karena terlalu sedikit undang-undang dan telambat di buatnya undang-undang tentang perlindungan terhadap investor. Kasus ini mempunyai implikasi terhadap pembaharuan tatanan kondisi maupun regulasi praktik bisnis di Amerika Serikat antara lain yaitu Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik. Perubahan-perubahan yang terdapat dalam SOX antara lain:
·         KAP dilarang memberikan jasa non audit kepada perusahaan yang diaudit.
·         KAP membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan sebelum melakukan audit.
·          Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.
·         KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee yang menunjukkan praktik akuntansi yang sesuai standar.
·         KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief accounting officer, controller klien sebelumnya bekerja di KAP tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.
3.      Ada, selain undang-undang kita dapat mencegah hal ini terjadi dengan adanya kesadaran dari auditor itu sendiri. Peran auditor sangatlah penting dalam pengendalian kontrol perusahaan serta sebagai pendeteksi kecurangan. Auditor seharusnya bisa bersikap independen, menjungjung tinggi independensi, profesionalisme dan tidak melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat.  Namun jika auditor yang seharusnya bertindak sebagai pendeteksi kecurangan malah bersekongkol dengan manajemen perusahaan untuk melancarkan praktik bisnis yang tidak sehat maka fenomena seperti kehancuran perusahaan-perusahaan besar di Amerika akan terjadi.

4.      Pada saat terjadi  penyimpangan informasai keuangan yang disampaikan oleh pihak perusahaan, maka para direktur dan akuntan perusahaan merupakan pihak yang beruntung. Sedangkan para investor dan tenaga kerja adalah pihak yang dirugikan karena mereka tidak tahu akan keadaan perusahaan yang sesungguhnya. Hal ini sangat jelas bahwa para direktur adalah pihak yang menguntungkan karena setelah skandal tersebut terungkap para direkturnya menyelesaikan tuntutan hukum dengan membayar sejumlah uang yang sangat besar secara pribadi. Dari mana asal duitnya ?. Ini yang disebut benturan kepentingan atau Direkturnya telah menjadikan perusahaan sebagai sapi perah.

5.      7 Jennings untuk menganalisis kasus Enron dan WorldCom:
a.    Pressure to meet goals, especially financial ones, at any cost
b.    A culture that does not foster open and candid conversation and discussion
c.    A ceo who is surrounded with people who will agree and flatter the ceo , as well as a ceo whose reputation is beyond criticism
d.   Weak boards that do not exercise their fiduciary responsibilities with diligence
e.    An organization that promotes people on the basis of nepotism and favoritism
f.     Hubris. The arrogant belief that rules are for other people, but not for us
g.    A flawed cost/benefit attitude that suggests that poor ethical behavior in one area can be offset by good ethical behavior in another area.
Ada beberapa kontroversi yang mengiringi proses penyelidikan sebab-sebab kebangkrutan Enron dan WorldCom, antara lain: manajemen Enron diketahui telah melakukan praktek window dressing. Memanipulasi angka-angka laporan keuangan agar tampak menarik di mata investor dan dianggap memiliki kinerja yang baik. Melakukan mark up pada pendapatan dan menyembunyikan utangnya tentu tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang. Diperlukan keahlian “akrobatik” yang tinggi dari para professional yang bekerja pada atau disewa oleh Enron dan WorldCom untuk menyulap angka-angka. KAP Arthur Andersen kantor Huston (Kantor Akuntan Publik kelas dunia), dipersalahkan karena ikut membantu proses rekayasa keuangan tingkat tinggi itu, sehingga manipulasi ini telah berlangsung selama bertahun-tahun. Karena praktek kotor yang berlangsung selama bertahun-tahun inilah Sherron Watskin dan Cynthia Cooper, salah satu eksekutif Enron dan WorldCom yang tak tahan lagi terlibat dalam manipulasi itu mulai “berteriak” melaporkan praktek yang tidak terpuji itu. Keberanian Watskin dan Cooper inilah yang membuat semuanya menjadi jelas dan terbuka. Dalam praktek manipulasi ini dapat dikatakan telah terjadi sebuah kolusi tingkat tinggi antara CEO, akuntan internal, auditor independen, pengacara, banker, dan analis keuangan. Mereka bekerjasama untuk menipu pihak-pihak yang sangat awam tentang seluk-beluk transaksi keuangan perusahaan. Mereka telah menghianati tugas mulia sebagai pihak yang bertugas menjaga kepentingan publik.

6.      Film Wall Street “Money Never Sleep” merupakan film yang sangat terkenal, legendaris bahkan menjadi referensi bagi kalangan praktisi pasar modal, khususnya profesi stock-broker. Plot film Wall Street pertama tersebut adalah tentang seorang stock-broker ambisius dalam karir (Fox) yang terlibat insider trading di bursa saham bersama Gekko, seorang milyarder Dari film ini dapat kita simpulkan bahwa dengan uang orang dapat berbuat apa saja yang dia inginkan dan betapa kejamnya dunia bisnis. Sebenarnya kehidupan investor tidak jauh-jauh juga seperti itu. Namun, yang menjadi pemikiran utama mereka adalah bagaimana uang yang mereka tetap bisa berputar menghasilkan uang lagi. Jadi ketika ditawarkan sejumlah fasilitas mewah saat ini atau sejumlah ide bisnis/usaha masa depan yang menjanjikan, maka sudah pasti investor selalu memilih yang kedua. Hal ini pasti tidak akan dimiliki oleh orang yang tidak memiliki paradigma berinvestasi. Namun yang buruk dari investor adalah sebuah ketamakan. Bahkan tak jarang dalam dunia investor dikenal sebuah istilah “Greed is Good” (Rakus itu baik). Hal ini sering terjadi pada dunia saham seperti yang ada di film The Money Never Sleep. Namun hal ini jarang terjadi pada dunia investasi real karena jenis usaha yang dikembangkan nyata dan uangnya pun nyata.

7.      Iya, pendapat Whistle Blower harus didengar karena merekalah yang lebih tau tentang keadaan perusahaan yang sesungguhnya, dan karena mereka menganggap hal yang dilakukan oleh pihak manajemen sudah sangat fatal makanya mereka melaporkan hal tersebut kepada pihak berwenang untuk dapat ditelusuri secara lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar