Kamis, 27 Juni 2013
Kasus WorldCom
1. Describe the mechanism that worldcom’s management used to transfer profit from other time periods to inflate the current period?
Jawab:
Worldcom adalah sebuah perusahaan penyedia layanan telpon jarak jauh. Selama tahun 90an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan telekomunikasi lain. Akuisisi terbesar terjadi pada 1998 pada saat Worldcom mengambilalih MCI yaitu perusahaan kedua terbesar di Amerika yang bergerak pada bidang telekomunikasi jarak jauh yang mengukuhkan posisi Worldcom menjadi operator no 1 dalam infrastruktur internet.
Pada tahun 1990 terjadi masalah fundamental ekonomi pada Worldcom yaitu terlalu besarnya kapasitas telekomunikasi. Masalah ini terjadi karena pada tahun 1998 Amerika mengalami resesi ekonomi sehingga permintaan terhadap infrastruktur internet berkurang drastis. Hal ini berimbas pada pendapatan Worldcom yang menurun drastis sehingga pendapatan ini jauh dari yang diharapkan padahal untuk biaya akuisisi dan untuk membiayai investasi infrastruktur Worldcom menggunakan sumber pendanaan dari luar atau utang.
Dalam laporannya 25 Juni Worldcom ditemukan bahwa perusahaan mengklasifikasikan lebih dari $3,8 milyar untuk beban jaringan sebagai pengeluaran modal. Beban jaringan adalah beban yang di bayar Worldcom kepada perusahaan lain untuk jaringan telekomunikasi seperti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi Worldcom. Dilaporkan sekitar $3.0005 milyar telah salah diklasifikasikan pada tahun 2001, sementara sisanya sekitar $797 juta pada triwulan pertama tahun 2002 berdasarkan data Worldcom $14,7 milyar pada tahun 2001 disajikan sebagai biaya. Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, Worldcom mampu menaikkan pendapatan atau laba. Worldcom mampu menaikkan laba karena akun beban dicatat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi. Kalu hal itu tidak terdeteksi praktek ini akan berakibat pendapatan bersih rendah yang lebih rendah dalam tahun-tahun berikutnya. Karena beban kapitalisasi jaringan tersebut akan didepresiasikan secara esensi beban kapitalisasi jaringan akan memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan biaya dalam beberapa tahun dimasa depan mungkin antara 10 tahun bahkan lebih. Worldcom juga menggunakan akun cadangan secara tidak benar. Perusahaan membuat akun ini untuk mengantisipasi kejadian-kejadian luar biasa yang tidak dapat diprediksi. Seperti hutang pajak tahun depan. Seharusnya akun ini tidak boleh dimanipulasi untuk memperoleh pendapatan.
2. Why did Arthur Anderson go along with each of these mechanism?
Jawab:
Dalam kasus Worldcom ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa hancurnya Worldcom di akibatkan karena praktik bisnis yang tidak sehat yang dijalankan perusahaan dan juga didukung oleh tindakan KAP Andersen yang membiarkan praktik bisnis tidak sehat tersebut.
Peran auditor seharusnya sangatlah penting dalam pengendalian control perusahaan serta sebagai pendeteksi kecurangan namun Andersen malah bersekongkol dengan manajemen perusahaan untuk melancarkan praktik bisnis tidak sehat. Andersen telah menciderai kepercayaan Stock holder atau principal untuk memberikan suatu fairness information mengenai pertanggungjawaban dari manajemen perusahaan dalam mengemban amanah. KAP Andersen dan Worldcom telah bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Di dalam kasus ini KAP yang seharusnya biasa bersikap independen tidak dilakukan oleh KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjunjung tinggi independensi, dan profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggung jawab terhadap profesi maupun masyarakat. Karena perbuatab mereka inilah Worldcom menuai kehancuran dengan meninggalkan hutang milyaran rupiah dolar sedangkan KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan keindependensinya dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar